Sebenarnya Aku Tak Ingin Sembunyi (Kumpulan Puisi)
trotoar
mendung di sebelah selatan ( mungkin )
tak kan bisa buat diriku jadi murung
aku terlena dalam decak kagum serta senyum sumringah mereka
aku harus ucapkan terima kasih buat keindahan yang boleh terjadi
mungkin, mendung itu kini jadi gerimis
atau juga hujan
tapi aku akan tetap berjalan menghampiri ketabahan
aku akan tetap berdiri menantang kerinduan semu ini
kamis, 10 april 2008
Noel Setiadi
sakit
biarkan cinta masuk ke dalam hati
merobek tiap- tiap sela rasa dan jiwa
sampai kita pun terharu dan bersyukur
akan cinta yang kadang menjadi begitu jalang...
selagi masih ada kesempatan
selagi semuanya belum tampak murung resah
selagi mimpi- mimpi liar masih tertawa...
mari rayakan cinta yang tak pernah terjaga tidurnya
kurindukan dia seperti kurindukan cintanya
aku memang sedang mabuk cinta yang dibungkus dengan tanda tanya
aku ingin tapi tak berdaya
aku resah dibelai rindu
hargo dumilah berikanku banyak cinta
cinta yang begitu sentimentil telah kudapatkan di sana
hargo dumilah terlalu perkasa untuk hal- hal cengeng
seperti mereka
senin, 24 maret 2008
Noel Setiadi
tak sedingin arcopodo
anjing buduk itu bernama kemunafikan
aku merasa bahwa aku tak tahu harus bikin apa
aku sampah. kamu sampah. kita semua bajingan
laknatku tak lagi vaginanya
atau mungkin cintanya?
ah... sepertinya aku berkhayal
makin hari aku makin gusar
aku terbentur oleh keadaan dan kenyataan bahwa katanya " aku tak lagi seperti mereka "
mereka mulai menatap sinis diriku
tiap detik aku jadi makin frustasi karena aku takut terjebak dalam prinsipku
tapi aku harus lihat nuraniku dulu
aku harus lihat diriku
aku akan katakan apa yang harus ku katakan
memang berat
tapi aku tak punya pilihan
aku hisap terus rokok filterku dan berharap semoga saja mereka akan berubah
aku sedang belajar untuk menjadi manusia
ya, aku tak ubahnya seekor binatang
entah apa. terserah mereka yang menilai
kadang aku bertanya, kenapa aku harus begini, kenapa aku harus begitu?
aku coba cari jawabannya
dia ada di hati
aku ingin tidur dalam pelukan bumi
tak untuk beberapa detik, menit, jam, hari, bulan, tahun tapi untuk selamanya
kadang aku bertanya, kenapa banyak sekali kemungkinan?
banyak sekali hal- hal di luar dugaan
aku sedang belajar untuk menerima
sekalipun tak sesuai dengan harapan- harapan
aku mulai bertanya, apa kita akan terus hidup dalam harapan- harapan?
bantu aku mencari jawabannya!
jakarta, selasa 2 0ktober 2007
Noel Setiadi
dinginnya hargo dumilah belum sebanding dengan semua mimpiku dan mimpinya
sampai kapan kita akan bertahan pada ego-ego yang menyeramkan?
pada dunia yang kadang menjadi pertanyaan?
kini semuanya terkubur rapi dalam sederet "cinta"...
teronggok dalam asinnya peluh-peluhku.
ketika cinta ini terasa hambar dan aku mulai menari dalam kesepian,
terasa nikmat penderitaan ini.
aku bukan lagi bunga tidurnya.
aku cuma kenangan dan bagian dari masa mudanya.
cinta itu bukan soal apa-apa,
tapi adalah soal bagaimana kita tetap memperjuangkan cinta itu agar tetap bisa dicintai...
agar tak lagi redup sinarnya.
sabtu, 15 Maret 2008
Noel Setiadi

No comments